SAYAP YANG PATAH
Lihatlah aku berlari Membawa luka dan derita
Terkapar teraniaya sunyi dan sepi
Darah membara membakar keteduhan makna
Tertatih aku dalam kesendirian
Menyembah kesunyian yang kian menjelma
Di keheningan malam
Aku sendiri dalam tanya tanpa makna
Tanpa risalah yang membangkitkan nadi
Lilin putih kian lama kian tumbang
Tak terselamatkan
Bintang kejora tak terlihat
Bulanpun pergi meninggalkan
Aku hanya menyesali semua telah pergi
Dari sisiku dari hidupku
Kadang aku berpikir
Biar keterlenaan hidup ini
Menjadi semakin buta oleh warna hidup
Warna hitam putih yang tak akan berganti cerah
Oleh penghuni dunia yang dekil
Yang kecil dan mungil
Luka yang membara dan menyeka
Bagai sayap-sayap patah
Tak terganti oleh kepiawaian darah
Biarlah ku simpan dalam cahaya buram ini
Tang tak kan pernah terganti
30 Desember 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar