Kamis, 10 Februari 2011

Tobat dalam…




Robbana
Aku hanya punya kaca
Tak pernah aku berkaca
Punya kaki
Tak pernah aku berkaki
Hanya punya jidad
Tak pernah aku berjihad

Robbana
jemari bergerak dengan anak bulir
yang terselip disela jemari
mulut berkomat kamit
yang mati dengan teriakan namaaku
tapi hatiku terbawa nafas lirih ini
tertindih jabal yang tadi kusebrangi

haruskah semua ini berantakan percuma
terkutukkah hati ini
yang telah merendahkan malamku
dengan semburan pahit di mulutku
Robbana....

Kematian ini bukan puisi
Buatku dan sederetan nadi-nadi lain
Dia menungguku dan menunggu kamu
Di perempatan sana
Dia bukan kisah
Yang sewaktu-waktu pudar dan berubah
Dia bukan fana
Dan dia sekarang duduk dalam kegelisahan
Tapi bukan marah,sayang...

Aku menderu sekali lagi
Bunyi rongsokan yang jatuh itu
Tak memalingkan penglihatanku
Hendak kuberkata
Namun tak ada
Robbana...

Cerita dibalik cerita
Mendongengkan cerita Robbana
Yang jauh saat ingin ku rengkuh
Namun dekat di hati sirriahku
Saat Robbana
Di bulan purnama
Menyobek kertas-kertas yang berbafas lirih
Seperti aku yang menumpuk ma’fuu
Lenggak-lenggok berjenggot
Namun tak berbobot
Tak perduli pada Robbana
Melintas saja percuma
Karen mereka hanya materi belaka

Ku anggukkan saja jemari
Memilir lagi anak bulir di sela jemari
Yang kian terkikis karena menyebut Robbana
Ku dongengkan pada angin yang berhulu lalang
Dan ku dongakkan lagi jidad ini
Namun,sayang...
Kemana hati ini hendak kucari
Untuk ku larutkan dalam bulir-bulir ini
Kukisahkan dengan Robbana
Yang tak menangis disisi manapun

Duhai Robbana
Tak pernah engkau curangi lirih hidupku
Diantara siapapun
Maka datangkanlah hatiku
Dengan sentuhan malamMu
Agar aku tak terbiasa begini
Hidup dengan keculasan
Demi materi seperti mereka yang berjenggot

Robbana
Ku tempatkan Kau diatas ubun-ubunku
Menusuk keagungan hati-hati ini
Jiwa ini sepi tanpaMu Robbana
Karena aku merasa Kau tak setia
Disini
Diatas sajadah bergambar rumahMu
Berbekas kaki hinaku ketika ingin menciumMu
Berbekas tangan ketika ingin bercumbu denganMu
Ini kisahMu denganku
Dan maaf
Aku telah melarikan hatiku
Hingga aku bagai tertuding dalam kegelapan
Dam maaf
Aku telah berhianat pasti
Tentang dongeng tadi malam
Dan maaf
Aku selalu cemburu padaMu
Robbana...

06 desember 2009
Layla innocent

Tidak ada komentar: