Jumat, 23 Maret 2012

DIBALIK KOPIAH PUTIH

Merengus hati selama berminggu
Bukan karena tanpa kejenakaan pemerhati
Hanya karena tak disangkanya
Membalut luka yang tanpa akal logika

Dibalik kopiah putih
Terjaga sebuah mentari berparas rembulan
Menari sang perih bernafas malaikat
Bersujud pula dahi hitam berwarna putih

Disela hidup pasti ada khilaf
Tapi tak kusangka dibalik kopiah putihmu
Ditenangnya gunung pasti tertanam pohon berbenah onak
Tapi pekat di balik kopiah putihmu
Dilembutnya pantai pastilah terjamu karang
Namun bukanlah karang seperti dibalik kopiah putihmu

Dibalik kopiah putih
Sinar tersurati seperti mimpi
Yang memang mereka harus tertidur pulas
Tapi engkau merusaknya

Dibalik kopiah putihmu
Kau damba pengabdian abadi
Kau khobar kata muhrim
Kau cerca mereka yang mati akhlak
Tapi kau…

Kau yang berada dibalik kopiah putih
Merengeklah pada tuhanmu
Hingga selalu memberkah indah jalanmu
Dan kau yang merasa para dibalik kopiah putih
Cepatlah bersandar di pematang malam
Setubuhilah tahajud bersama dosamu
Aku tidak menghujabmu
Wahai engkau dibalik kopiah putih

Teruntuk para kopiah putih disinggasananya,
Layla innocent
Jumat,23 maret 2012

Tidak ada komentar: