Kamis, 14 Juni 2012

MAKALAH HORMON REPRODUKSI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Hormon merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh suatu bagian dalam tubuh. Organ yang berperan dalam sekresi hormon dinamakan kelenjar endokrin. Disebut demikian karena hormon yang disekresikan diedarkan ke seluruh tubuh oleh darah dan tanpa melewati saluran khusus. Di pihak lain, terdapat pula kelenjar eksokrin yang mengedarkan hasil sekresinya melalui saluran khusus. Walaupun jumlah yang diperlukan sedikit, namun keberadaan hormon dalam tubuh sangatlah penting. Ini dapat diketahui dari fungsinya yang berperan antara lain dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh, proses reproduksi, metabolisme zat, dan lain sebagainya.
Di dalam testis terdapat sel Leydig yang menghasilkan hormone testosteron atau androgen. Hormon testosteron sangat berpengaruh terhadap proses spermatogenesis (proses pembentukan sperma) dan pertumbuhan sekunder pada laki-laki. Pertumbuhan sekunder pada anak laki-laki ditandai dengan suara menjadi besar, bahu dan dada bertambah bidang, dan tumbuh rambut pada bagian tubuh tertentu misalnya kumis, janggut, cambang, ketiak, dan sekitar kemaluan.

1.2 Rumusan Masalah
1. Jelaskan definisi dari Hormon Reproduksi?
2. Sebutkan macam-macam Hormon reproduksi?
3. Apa fungsi dari Hormon-Hormon tersebut?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Hormon Reproduksi.
2. Agar kita bisa mengetahui macam-macam hormon reproduksi.
3. Serta mengetahui fungsi-fungsi hormon tersebut.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hormon
Hormon berasal dari bahasa Yunani yang berarti merangsang. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin langsung disekresikan ke dalam darah karena tidak memiliki saluran sendiri. Sistem kerja hormon berdasarkan mekanisme umpan balik. Artinya, kekurangan atau kelebihan hormon tertentu dapat mempengaruhi produksi hormon yang lain. Hal ini disebut homeostasis, yang berarti seimbang. Di dalam tubuh manusia terdapat tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar andrenal, pankreas, dan kelenjar gonad (ovarium atau testis).
Asal kata hormon dari bahasa Yunani yakni hormaen yang berarti menggerakkan. Hormon merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh suatu bagian dalam tubuh. Organ yang berperan dalam sekresi hormon dinamakan kelenjar endokrin. Disebut demikian karena hormon yang disekresikan diedarkan ke seluruh tubuh oleh darah dan tanpa melewati saluran khusus. Di pihak lain, terdapat pula kelenjar eksokrin yang mengedarkan hasil sekresinya melalui saluran khusus.
Ovarium mempunyai fungsi gamettogenik penting yang diintegrasikan dengan aktifitas hormonalnya. Pada wanita , gonad relatif tenang selama masa pertumbuhan dan maturasi yang cepat.pada pubertas, ovarium memulai suatu periode 30-40 tahun fungsi siklus yang di sebut siklus haid karena masa perdarahan teratur yang merupakan manifestasinya yang jelas. Ovarium ni kemudian gagal memberikan respon terhadap gonadotropin yang disekresikan oleh kelenjar hipofise, dan berhentinya perdarahan siklik yang terjadi ini di sebut “Menopause”.

2.2 Sistem Hormon Manusia
Sehabis berolahraga, tenggorokan kita akan terasa kering dan kehausan. Ini terjadi karena tubuh banyak mengeluarkan keringat, sehingga air dalam tubuh juga banyak yang keluar. Keadaan demikian membuat tubuh segera mengeluarkan zat yang menghentikan pengeluaran cairan tersebut. Zat yang dimaksud dinamakan hormon. Apabila kita minum air, segera hormon yang dikeluarkan tubuh tersebut akan berhenti. Hormon akan dikeluarkan oleh kelenjar endokrin bila ada rangsangan (stimulus).
Hormon tersebut akan diangkut oleh darah menuju kelenjar yang sesuai. Akibatnya, bagian tubuh tertentu yang sesuai akan meresponnya. Sebagai contoh, hormone insulin disekresikan pankreas saat ada rangsangan gula darah yang tinggi, hormon adrenalin disekresikan medula adrenal oleh stimulasi saraf simpatik, dan lain-lain.

2.3 Macam-Macam Hormon Reproduksi
Pada perempuan :
1. Progesteron
Hormon ini diproduksi di ovarium, kelenjar adrenal dan plasenta (saat hamil). Hormon progesteron berfungsi menaikkan faktor pertumbuhan epidermal, meningkatkan temperatur inti selama ovulasi, mengurangi kejang dan rileks otot polos (memperluas saluran pernapasan dan mengatur lendir), anti-inflamasi, mengurangi kandung empedu kegiatan, normalisasi darah dan pembekuan pembuluh darah. Hormon progesteron juga membantu fungsi tiroid dan pertumbuhan tulang dengan osteoblast Relsilience di tulang, gigi, gusi, sendi, tendon, ligamen dan kulit. Penyembuhan dengan mengatur fungsi kolagen saraf dan penyembuhan dengan mengatur mielin, serta mencegah kanker endometrium dengan mengatur efek estrogen. Kekurangan progesteron bisa membuat kecemasan, susah tidur, susah beristirahat, panik, gelisah, kekurangan cairan dan payudara membengkak.
2. Folikel Stimulating Hormon (FSH) dan hormon Lutenizing (LH)
Hormon ini diproduksi oleh kelenjar hipofisis dan merupakan respon terhadap produksi hipotalamus ‘GnRH. Peningkatan kadar FSH membantu untuk merangsang folikel, menyebabkan produksi telur serta produksi estradiol. LH, di sisi lain, bekerja dengan folikel untuk menghasilkan androgen.
3. Prolaktin
Prolaktin terdiri dari 199 pasang asam. amino hormon polipeptida dengan berat molekul 23.000 Dalton dan disintesis serta disekresi oleh laktotrop yang terdapat pada hipofise anterior. Sama seperti hormon hipofise anterior yang lain, prolaktin juga dikontrol oleh hypothalamic-releasin .factors. Sekresi prolaktin terutama dihambat oleh dopamin yang disekresi oleh neuron dopaminergik tuberoinfundibular. Prolaktin akan merangsang pengeluaran ASI pada saat sesudah melahirkan. Selama kehamilan prolaktin akan banyak disekresi dan dipengaruhi oleh bormon lain seperti estrogen, progesteron, human placenta lactogen (HPL), dan cortisol untuk merangsang pertumbuhan mamae. Setelah melahirkan, kadar estrogen dan progesteron akan menurun sehingga kadar prolaktin akan meningkat dan merangsang mamae untuk mengeluarkan ASI. Kadar prolaktin akan meningkat pada fetus dan bayl baru lahir terutama pada usla bulan pertama. Dalam keadaan fisiologis, prolaktinemia dapat terjadi pada saat kehamilan, ibu menyusui, tidur, stres, dan, konsumsi protein tinggi dan olah raga. Keadaan patologis yang menyebabkan hiperprolaktinemi adalah tumor pituitari, adenomapituitari, - gagal ginjal, akromegali, dan anoreksia nervosa. Dan kadarnya menurun dalam keadaan osteoporosis, ginekomasti, nekrosis hipofise, dan hirsutism. Pada wanita, hiper-protaktinemia dapat menyebabkan memendeknya fase luteal sehingga dapat menyebabkan anovulasi, amenorea, bahkan infertil. Fluktuasi prolaktin lebih nyata pada wanita premenopause dibandingkan pasca menopause.. Pemeriksaan prolaktin akan memberikan fluktuasi hasil yang berbeda pada masing-masing individu. Pengambilan sampel sebaiknya dilakukan 3-4 jam setelah pasien bangun tidur. Faktor interferensi yang mempengaruhi pemeriksaan prolaktin adalah penggunaan steroid, kontrasepsi oral, progesteron, metil dopa, fenotoazid, antidepresan, morfin, haloperidol, levodopa, dan ergot alkaloid.
4. Estrogen
Estrogen merupakan bentukan dari androstenidion (hormon seksual pria yang utama) yang dihasilkan ovarium. Selain androstenidion, ovarium juga mengeluarkan testosteron dan dehidroepiandrosteron, tapi dalam jumlah yang sedikit.
Pada laki-laki
1. Testoteron (Androgen)
Testoteron atau androgen merupakan hormon seks steroid yang dominan pada pria. Hormon ini mempunyai berat molekul 288,41 Dalton. Proses sintesis testoteron berlangsung di sel Leydig interstitial pada testis yang memberikan respon pada interstitial cell stimulating hormone (ICSH, atau yang lebih dikenal dengan luteinizing hormone). Pada pria sebagian dihidrostestoteron dibentuk di jaringan perifer. Testoteron diubah menjadi dihidrostestoteron di dalam target jarigan testoteron yang spesifik. Metabolisme testoteron terjadi di hepar. Testoteron dikonversi menjadi androstenedion dan etiokolanolon. Testoteron masuk ke dalam membran sel dengan cepat dan di dalam sel testoteron berubah secara enzimatik.
2. Testis
Testis (gonad jantan) berbentuk oval dan terletak didalam kantung pelir (skrotum). Testis berjumlah sepasang (testes = jamak). Testis terdapat di bagian tubuh sebelah kiri dan kanan. Testis kiri dan kanan dibatasi oleh suatu sekat yang terdiri dari serat jaringan ikat dan otot polos.

2.4 Fungsi Hormon Reproduksi
Pada perempuan
 Follicle Stimulating Hormone (FSH) : berfungsi Merangsang pematangan folikel dalam ovarium dan menghasilkan estrogen, mengendalikan ciri seksual pria & wanita (penyebaran rambut, pembentukan otot, tekstur & ketebalan kulit, suara dan bahkan mungkin sifat kepribadian), merangsang terjadinya spermatogenesis (proses pematangan sperma).
 Luteinizing Hormone (LH) : berfungsi Mempengaruhi pematangan folikel dalam ovarium dan menghasilkan progestron, mengendalikan fungsi reproduksi (pembentukan sperma & sementum, pematangan sel telur, siklus menstruasi.
 Hormon progesterone : berfungsi mempersiapkan lapisan rahim untuk penanaman sel telur yg telah dibuahi, mempersiapkan kelenjar susu untuk menghasilkan susu, menjaga penebalan endometrium, menghambat produksi hormon FSH, dan memperlan-car produksi laktogen (susu). Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH.
 Prolaktin (PRL) atau Lactogenic hormone (LTH) : memulai & mempertahankan pembentukan susu di kelenjar susu, membantu kelahiran dan memelihara sekresi susu oleh kelenjar susu.
 Hormone estrogen : berfungsi mengendalikan perkembangan ciri seksual & sistem reproduksi wanita, saat pembentukan kelamin sekunder wanita, seperti bahu mulai berisi, tumbuhnya payudara, pinggul menjadi lebar, dan rambut mulai tumbuh di ketiak dan kemaluan. Di samping itu, hormon enstrogen juga membantu dalam pembentukan lapisan endometrium.
pada laki-laki
 testis terdapat sel Leydig yang menghasilkan hormone testosteron atau androgen. Hormon testosteron sangat berpengaruh terhadap proses spermatogenesis (proses pembentukan sperma) dan pertumbuhan sekunder pada laki-laki. Pertumbuhan sekunder pada anak laki-laki ditandai dengan suara menjadi besar, bahu dan dada bertambah bidang, dan tumbuh rambut pada bagian tubuh tertentu misalnya kumis, janggut, cambang, ketiak, dan sekitar kemaluan.
 Hormon Androgen, hormon ini berfungsi untuk merangsang dorongan seksual, merangsang pembentukan otot, tulang, kulit, organ seksual dan sel darah merah. Hormon ini cukup berpengaruh pada penampilan kulit dan pertumbuhan rambut, yaitu dengan menstimulasi akar rambut dan kelenjar sebum (kelenjar minyak) yang terletak di bagian atas akar rambut.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Hormon merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh suatu bagian dalam tubuh. Organ yang berperan dalam sekresi hormon dinamakan kelenjar endokrin. Disebut demikian karena hormon yang disekresikan diedarkan ke seluruh tubuh oleh darah dan tanpa melewati saluran khusus. Di pihak lain, terdapat pula kelenjar eksokrin yang mengedarkan hasil sekresinya melalui saluran khusus. Hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang masuk ke dalam peredaran darah untuk mempengaruhi jaringan target secara spesifik. Apabila kita minum air, segera hormon yang dikeluarkan tubuh tersebut akan berhenti. Hormon akan dikeluarkan oleh kelenjar endokrin bila ada rangsangan (stimulus). Hormon – Hormon reproduksi diantaranya adalah estrogen, progesteron (pada wanita), dan androgen (pada pria).

3.2 Saran
Dengan melalui makalah ini kami selaku penyusun mengharapkan khususnya semua mahasiswa kesehatan dan para pembaca sekalian dapat mengetahui serta memahami apa itu hormon, macam-macam hormon reproduksi pada laki-laki maupun perempuan serta fungsi hormone reproduksi itu sendiri .


DAFTAR PUSTAKA

http://intanriani.wordpress.com/organ-reproduksi-jantan/Reproduksi-pria.html
http://firmanharjuanjaya.com/seo/1370/sistem-reproduksi-pada-manusia.html

http://Layla-innocent.blogspot.com

Tidak ada komentar: